Title :
Niichan ga daisuki
Author :
T.Gita.K
Stairing :
Ninomiya Kazunari, Shida Mirai, Matsumoto Jun, Kamiki Ryunosuke
Genre :
mencoba romance
Rating :
PG 15
Disclaimer :
Semua tokoh ini ada yg punya. Pembuatan fanfic ini berdasarkan imajinasi author
dan merupakan request dari Rika Khairani (fakesmiraiID)
Mirai akhirnya mendapatkan ayah baru tampak
bahagia. Orang tua mirai bercerai sejak gadis itu masih kecil. Ayahnya sudah
menikah lagi setelah mereka bercerai dan ibu baru saja menikah beberapa bulan
yang lalu. Mirai mendapatkan seorang niichan anak dari ayah barunya itu. Tetapi
sampai sekarang dia belum pernah bertemu dengan kakaknya itu. Mirai hanya
mendengar keberadaan nino dari cerita ayah tiri ibunya.
“ne kaachan kapan mirai
bisa bertemu dengan niichan?” tanya gadis itu bersemangat. Mirai merupakan anak
tunggal dia terbiasa sendiri ketika dia mengetahui bahwa dia akan mempunyai
niichan dia sangat senang sekali.
“ nanti juga kamu
ketemu kok mungkin niichan lagi sibuk dengan pekerjaannya. Kamu kan tau niichan
itu direktur salah satu perusahaan touchan. Sabar ya” ibunya menjelaskan.
Walaupun sedikit kecewa belum bisa bertemu dengan niichan yang dinantikannya
tapi gadis imut itu tetap menanti pertemuan mereka.
.
.
.
“shida chan ada yang
nyariin tuh di ruang guru” kata salah satu teman shida. Shida langsung bergegas
ke ruang guru penasaran dengan sosok yang mencari dirinya. Tampak seorang pria
dudu di ruang tunggu guru shida menghampiri pria tersebut. dengan hati – hati
shida melihat wajah pria itu.
“ah mirai chan, gomen
aku mendadak kesini aku dimintai tolong oleh nino buat jemput kamu” kata pria
tersebut. shida tampak bingung dengan kehadiran pria yang dikenalnya itu dan
juga tentang orang yang disebutnya.
“nino? Dare ka?
Sumimasen aku harus ke kelas” pria itu menahan langkah shida dia langsung
membawa shida ke mobilnya. Shida nampak ketakutan berusaha keluar dari mobil
tersebut tapi gagal. Shida pun mencari akal lain dia mengambil keitainya dan
segera menulis pesan SOS ke sahabatnya Kamiki Ryunosuke.
“ah gomen ore wa
matsumoto jun. Nino no tomodachi. Shinpai shinai de aku hanya membawa shida
chan ke tempat nino” kata pria tersebut membuka perbincangan. Shida masih tampak
ketakutan dan bingung siapa nino yang dimaksud pria yang bernama matsumoto jun
tersebut.
“anooo nino wa dare?
Sono hito wa shiranai gomen” shida memberanikan diri menanyakan apa yang
dibenaknya.
“ee?! Shiranai yo? Nino
wa anata no oniichan da yo?” jawab jun yang tampak kaget dengan pertanyaan
shida.
“ niichan? Etto aku
anak tunggal jadi mungkin anda salah orang bisakah turunkan aku di depan” jun
menghiraukan permintaan shida kemudian melesat pesat hingga akhirnya mereka
tiba di apartemen mewah dimana hanya orang tertentu yang bisa membeli apartemen
itu.
“kau akan tau nanti .
ikou” kata matsumoto membukakan pintu shida mengijinkan gadis itu keluar dari
mobil dan masuk ke apartemen. Matanya mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
“konnichiwa imouto chan”
sapa seorang pria tepat di depan shida. Pria tampan yang telah menunggu
kehadiran shida. Shida tampak bingung dengan pria tersebut.
“kita belum pernah
bertemu jadi wajar kalau kau bingung. Ore wa ninomiya kazunari, anata no
oniichan”
“ee?! Kalian kakak adik
tapi belum pernah bertemu? Pantes shida chan tampak ketakutan dan bingung saat
aku bawa ke sini”
“oniichan? Aku mau
pulang!”
“hai hai aku akan antar
kamu pulang sekalian bertemu dengan kaachan” nino mengambil jaket yang
dibawakan pelayannya. Mobil mewah keluaran terbaru sudah menyambut mereka dan
siap mengantar mereka.
“anata wa nino
niichan?” tanya shida yang masih ragu dengan keberadaan nino. Nino tersenyum
mendengar pertanyaan adik kecil barunya itu.
“ hai. Aku dah
merhatiin mirai dari sebelum orang tua kita menikah dan aku mau kita bukan
sebagai kakak adik” shida terkejut dengan ucapan nino. Shida hanya bisa diam ga
berani berbicara apa- apa lagi.
.
.
.
Shida duduk di taman
sekolahnya pikirannya masih teringat perkataan nino waktu itu. Kata – kata itu
membuat shida semakin bingung.
“mirai chan doushita?”
tanya seorang pria yang merupakan sahabat mirai.
“etto nino niichan...”
shida akhirnya menceritakan tentang nino ke kamiki. Kamiki memang mengetahui
klo shida akhirnya memiliki seorang niichan. Kamiki terkejut dengan cerita
mirai sama seperti mirai waktu itu. Mereka pun akhirnya bertukar pendapat
sampai akhirnya mirai melihat sosok pria yang sudah dikenalnya menghampiri
mereka. Mirai tampak ketakutan dan bersembunyi di balik kamiki. Kamiki melihat
mirai ketakutan langsung melindungi mirai.
“mirai chan ikou”
ajak pria itu mirai masih bersembunyi di balik kamiki
“anata wa dare” tanya
kamiki ke pria itu
“boku wa nino desu. Mirai
no oniichan” pria itu tersenyum ke arah mirai dan kamiki.
“aku ga mau ikut ma
niichan” mirai keluar dari persembunyiannya
“kamu masih mikirin
perkataan aku kemarin? Aku ga akan maksa perasaan kamu kok. Jangan khawatir aku
ga akan berbuat macam-macam. Aku mau ngajak kamu ke sebuah tempat rahasia”
bujuk nino yang masih tersenyum. Mirai mulai percaya dan menyetujui ajakan
nino.
.
.
.
Mereka tiba di sebuah
pantai pasir putih yang masih belum banyak dikunjungin wisatawan. Pantainya masih
bersih pohon kelapa yang banyak dan biota laut yang bisa kita liat dengan jelas
karena airnya yang masih jernih. Angin bertiup membelai rambut panjang mirai
dengan indah.
“kirei na” ucap mirei
merasakan alam yang indah yang jauh beda dengan yang di tokyo
“aku tau kamu pasti
suka. Tempat ini spesial buat aku disini aku mencurahkan semua isi hati dan
hatiku bisa tenang”
“niichan pasti lelah
ngurusin perusahaan touchan?”
“bohong klo aku bilang
ga lelah tapi itulah tanggung jawab ku sebagai pewaris salah satu perusahaan
terbesar di jepang demo semua berubah ketika aku mengenal kamu?”
“aku?” mirai tampak
bingung dengan cerita nino. Nino tersenyum membelai rambut indah mirai dengan
penuh sayang
“kamu membuat aku semakin
bersemangat arigatou na” muka mirai mendadak merah gadis itu langsung menutupi
wajah cantiknya agar tak terlihat oleh nino. Matahari mulai terbenam mereka
memutuskan untuk pulang mengingat mirai masih harus bersekolah esok hari. Nino mengantar
mirai pulang walaupun keluarga mereka bersatu tetapi mirai dan nino tidak 1
rumah. Nino memutuskan tinggal di apartemen pribadi miliknya.
Hari berganti hari
mirai sudah mulai nyaman dengan keberadaan nino. Setiap kali mirai penat dia
langsung menghubungi nino dan mereka selalu ke pantai itu. Perlahan demi
perlahan mirai merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
.
.
.
“ryunosuke chan” teriak
mirai ketika sosok sahabatnya terlihat dengan segera mirai menghampiri
sahabatnya itu dan menariknya ke taman sekolah
“doushita mirai chan? Apa
ada masalah ma nino san?” tanya kamiki merasa khawatir. Mirai menggelengkan
kepalanya dan mulai menceritakan apa yang dia rasakan akhir – akhir ini.
“mirai chan, kamu jatuh
cinta ma nino san?” tanya kamiki hati – hati
“ee?! Muri da yo. Ga mungkin
aku jatuh cinta ma niichan. Lagi pula kita kakak adik ga boleh saling jatuh
cinta bukan?” mirai menyangkal pertanyaan kamiki tetapi dia terus memikirkan
pertanyaan kamiki itu.
.
.
.
Mirai’pov
Apa benar perkataan
ryunosuke tadi? Apa iya aku jatuh cinta ma kakak sendiri. Ga mungkin banget. Aku
terus memikirkan perasaan ku terhadap niichan. Aku turun dari kamar ku
berkumpul dengan touchan dan kaachan.
“yo mirai” sapa
seseorang yang ga asing buat ku. Aku melihat orang itu kegembiraan terpancar
ketika melihat pria itu ya dia kakakku nino. Senyumnya yang menawan membuat aku
seperti berada di kebun bunga
“mirai kemari” ajak
touchan agar aku bergabung dengan mereka di ruang keluarga. Atmosfer di ruangan
yang biasanya santai berubah jadi serius. aku memandang wajah kaachan, touchan
dan niichan bergantian.
“mirai, nino akan
dijodohkan dengan anak kerabat papa. Dan mereka akan bertunangan bulan depan”
touchan menjelaskannya padaku. Seketika aku melihat wajah niichan yang masih
tersenyum membuat hati ku sakit.
“kenapa mendadak
touchan kaachan?” kata ku tak percaya dengan berita yang ku terima ini.
“sebenarnya ini ga
mendadak. Sebelum aku bertemu kamu aku sudah tau perjodohan ini” ucap nino
memandangku dengan serius. aku ga tau apa yang harus aku lakukan aku segera
masuk kamar mengambil tas selempang yang aku gantung dan segera keluar dari
rumah.
.
.
.
Mirai terus berlari
tanpa arah air mata yang dari tadi ditahannya perlahan menerobos pertahanannya.
Mirai terdiam di sebuah pantai. Pantai yang selalu membuatnya tenang bersama
nino di sampingnya. Mirai terdiam melihat indahnya pantai putih itu airmatanya
terus turun.
“gomen aku ga bilang
masalah ini ke kamu. Karena kita kakak adik jadi ga masalah klo aku akhirnya
menikah dengan gadis lain walaupun aku menyadari hatiku hanya untuk mu i love u
mirai” nino memeluk mirai dari belakang
membuat mirai sedikit terkejut.
“niichan yamete. Aku ga
mau denger kata love dari niichan kita kaka adik kan?” tanya mirai menundukan
kepalanya enggan melihat wajah nino.
“klo begitu kenapa kamu
menangis saat mendengar berita itu?”
“sore wa....”
“karena kamu cinta aku
bukan sebagai kakak adik melainkan laki – laki dan perempuan. Klo itu yang kamu
rasakan kita bicarakan ini semua ke touchan dan kaachan” nino menarik lengan
mirai tetapi ditahannya, gadis itu masih menunduk memikirkan sesuatu.
“mou daijoubu ikou”
nino menenangan mirai menggenggam tangan mirai dengan erat.
.
.
.
“kaachan touchan nino
mencintai mirai restui kami” nino bersimpuh di hadapan kedua orang tuanya. Mirai
melihat wajah serius nino yang belum pernah dilihatnya.
“aku juga mencintai
nino niichan kaachan gomen” mirai ikut bersimpuh. Kedua orang tua mereka tampak
saling pandang melihat mirai dan nino bersimpuh di hadapannya.
“kalian ini kakak adek
ga boleh saling mencintai” bentak touchan membuat mirai ketakutan memegang erat
tangan nino.
“kami memang kakak adek
tapi kami ga sedarah touchan onegai restui kami” nino tetap dengan pendiriannya
“tidak touchan ga kan
pernah restui kalian” touchan meninggalkan nino dan mirai di ruang keluarga. Nino
langsung mengajak mirai keluar dari rumah dengan membawa perlengkapan
seperlunya.
.
.
.
Sudah hampir 3 tahun
mirai dan nino pergi dari rumah mereka pun menikah dan menempati di daerah
pantai tempat mereka. Mirai dan nino pun di karuniai 2 orang anak yang lucu –lucu.
Hingga suatu saat mereka bertemu dengan orang tuanya. orang tuanya yang tadinya
menentang keras hubungan mereka akhirnya merestui dan menyayangi cucu dari
mirai dan nino.
OWARI
gomen buat mirai n nino klo ceritanya aneh bin ngelantur hontou ni gomenasai yoo
silahkan kritik dan sarannya ^^